Saturday, 5 May 2012

BARCELONA (bagian 2)



SOROT: Bagaimana Real Madrid & David Beckham Membantu Barcelona Menjadi Tim Terbaik Dunia








Setelah memaparkan era baru Barcelona dengan mengutamakan Lionel Messi serta menyingkirkan Ronaldinho dan Deco, cuplikan kedua dari buku Graham Hunter, "Barca: The Making Of The Greatest Team In The World", memaparkan strategi keberhasilan Joan Laporta dalam kampanye presiden Barcelona.

Sandro Rosell dan Joan Laporta, presiden dan mantan presiden Barcelona, memang saling berseteru sekarang. Tetapi Rosell lah yang melakukan sebuah aktivitas kehumasan terhebat dalam sejarah sepakbola dunia. Trik yang dilakukan Rosell berhasil membawa Laporta ke Camp Nou -- kalau tidak mau menyinggung "peran" David Beckham di dalamnya.


"Di bawah Laporta terdapat kesalahan pengelolaan klub selama dua tahun. Orang-orang enggan mengubahnya selama bertahun-tahun dan malah makin menonjolkannya." Sandro Rosell, presiden Barcelona 


"Direksi hanya lah sekumpulan pengecut dan pembohong tak tahu malu. Mereka mencoba menjatuhkan citra kami dengan kebencian, iri, dan dendam."
Joan Laporta, mantan presiden Barcelona

Pada 10 Juni 2003, hari yang sangat cerah, wartawan peliput pemilihan presiden FC Barcelona berkumpul di Passeig de Gracia, kantor kampanye Joan Laporta. Mereka diberitahu akan ada sebuah pengumuman besar.

Selama berbulan-bulan, saya sudah melaporkan perjanjian antara Real Madrid dan Manchester United tentang kesepakatan transfer David Beckham. Harga transfer sudah disepakati di musim semi melalui pertemuan antara Jose Angel Sanchez dari Madrid dan David Gil serta Peter Kenyon dari United di kepulauan Menorca. Perwakilan Beckham, yang bebas bernegosiasi dengan Madrid, menunjukkan rasa puas.

Namun, karena transfer belum rampung, secara teori Beckham masih beredar di bursa.


"Saya bisa mengumumkan kami sudah menyepakati harga dengan Manchester United untuk membeli David Beckham," ujar Laporta hari itu. Di belakang Laporta terdapat layar yang menayangkan keterangan resmi Manchester United untuk membenarkan pernyataannya. 




Sang kandidat presiden tidak bersedia menjawab pertanyaan soal banderol transfer, tapi kemudian menyerahkan podium kepada Sandro Rosell, calon wakil presidennya di bidang olahraga, sehingga orang yang menegosiasikan kesepakatan Beckham itu bisa mendapatkan penghargaan atas keberhasilannya.

Pertanyaan pun membanjir.
"Bagaimana Anda membujuknya supaya tidak ke Madrid?"
"Apakah dia pemain yang tepat untuk proyek teknik Anda?"
"Apakah pelatih yang Anda dekati memang menginginkannya?"
"Apakah transfer ini hanya sekadar trik pemasaran?"

Rosell menjawab semuanya dengan tenang dan licin.
Sejak awal, kesepakatan ini merupakan sebuah trik. Beckham memang sudah pasti pindah ke Madrid. Pada saat yang sama, Barcelona kewalahan di liga dan tak terjamin lolos ke Liga Champions. Namun, trik itu bekerja dengan sempurna.

Laporta berhasil menjual apa yang diinginkan para pemilih, yaitu Barcelona, yang gagal di dalam dan luar lapangan semasa presiden Joan Gaspart dan kemudian pejabat sementara Enric Rayner dan Joan Trayter, bisa kembali menjadi tim besar di Eropa di bawah manajemen tim yang berintikan sederetan pengusaha muda penuh semangat.


"Sejak awal, itu merupakan sebuah trik. Beckham sudah ditetapkan untuk pindah ke Madrid, Barcelona kewalahan di liga dan tak terjamin lolos ke Liga Champions. Namun, trik itu bekerja dengan sempurna."


Marc Ingla ada di sana waktu pengumuman itu. Saat pemilihan dimenangkan Laporta dengan telak, Ingla menjadi wakil presiden di bidang pemasaran. Seperti halnya semua anggota tim sukses Laporta, Ingla juga muda dan sukses, yang berhasil mengumpulkan kekayaan berkat perusahaan konsultan telekomunikasi internasional.

"Ketika kami mengumumkan transfer Beckham, kami berhasil mengungguli kandidat lain dalam jajak pendapat pemilihan," ujarnya kepada saya. "Momentum sudah tercipta, tapi transfer Beckham menentukan mayoritas suara karena membangun kredibilitas kami. 'Mereka bisa datang ke Manchester dan berhasil merekrut pemain bintang'."

"Sandro Rosell sangat terlibat dalam negosiasi dan saya yakin hubungan baiknya dengan Florentino Perez justru membantu situasi ini terus berkembang."

"Sebenarnya itu hanya setengah kesepakatan. Sandro melakukan permainan di belakang layar dengan semua pihak yang terlibat."

Sandro Rosell dan Florentino Perez, presiden Real Madrid dua kali, (sampai taraf tertentu masih) memiliki hubungan panjang yang saling menghormati, bahkan menjurus persahabatan.

Kesepakatan Beckham ke Madrid sudah tercapai. Real Madrid berada di urutan terdepan dalam pengejaran sang bintang, namun mendadak saingan abadi mereka Barcelona mengumumkan kesepakatan transfer dengan Beckham, jika Laporta terpilih. Tidak ada sanggahan Madrid yang penuh kemarahan, tidak pula ada upaya dari Bernabeu untuk menjatuhkan Laporta atas langkah tersebut. Suasananya justru berjalan tenang. Tercipta semacam semangat persaudaraan sesaat antara pengumuman transfer hingga pemilihan presiden Barcelona.

Hubungan pertemanan dengan Rosell cukup mampu membujuk Perez untuk tidak menyanggah pengumuman transfer itu, ibarat menciptakan trik kecepatan tangan yang menipu mata para pemilih. Faktor pertemanan itu jelas-jelas membantu sukses Laporta. Namun, di masa depan kelak kesalahan itu lah yang menggiring peralihan kekuatan dari Madrid ke Catalonia.

Efek pengumuman transfer Beckham melemparkan Laporta menuju kemenangan dan mengembalikan Barça ke kejayaan. Beckham memang tak pernah bermain untuk Barcelona, tapi di bawah Laporta dan kemudian Rosell, mereka akan merebut tahta Madrid sebagai tim terbaik dunia.

1 comment:

  1. Casino in St. Louis - MapYRO
    Find Casino in 포천 출장안마 St. Louis, MO 안성 출장마사지 with locations, rates, 익산 출장샵 amenities: expert 시흥 출장안마 St. 김해 출장샵 Louis research, only at Hotel and Travel Index.

    ReplyDelete